Add My Facebook
Muslima Dressmaker
NinaDee
WA: 081217939095

Hai, Salam kenal..
Syukron sudah mampir & meninggalkan jejak di blog pribadi yg sederhana ini..

Mampir juga yuuk bund ke blog butikku di FAYYABUTIK.com

Kamis, 15 April 2010

London Beauty Center (LBC) vs (NSC) Natasha Skin Care

Bunda..siapa sih yang ga kenal LBC dan Natasha, iA klinik pusat kecantikan, yang sekarang cabangnya ada di hampir seluruh kota besar di Indonesia. Tapi pasti belom tau kan.. kalo ke-dua klinik tersebut pemiliknya adalah orang asli Indonesia, bahkan saudaran.. Nah begini ceritanya bund.. :) hihiii ngerumpiin tentang LBC dan Natasha gpp ya..

Pasangan suami istri ini Anton Yuwono dan Watji Niwati (istri) mungkin tidak pernah menyangka usaha yang mereka jalani bakal menjelma menjadi sebuah bisnis berskala nasional dan cukup besar. Pasalnya, bisnis klinik kecantikan yang mereka jalankan saat ini awalnya iseng semata-mata. Karena melihat banyak perempuan berduit  melawat ke Singapura untuk  sekadar melakukan perawatan kulit dan wajah,  sang istri kemudian mencoba memasarkan sebuah krim perawatan kulit yang dikenal dengan merek Mezo Therapy. "Istri saya kebetulan juga sering ke Singapura untuk keperluan perawatan kulit," kata Anton yang  awalnya  membuka toko emas Obor di Yogyakarta.


"Krim tersebut awalnya dipasarkan dengan cara di titipkan kepada para relasi di Pasar Beringharjo," tempat mereka membuka toko emas dan para karyawati di Yogya dan sekitarnya. "Ternyata krim ini sangat diminati, karena banyak yang merasa cocok," ujar pria kelahiran 10 November 1950 ini. Dalam waktu yang terbilang singkat, Niwati berhasil menjual krim dalam jumlah lumayan besar.


Berbekal pengalaman, setahun kemudian pasangan suami-istri ini memberanikan diri lebih serius menekuni bisnis klinik kecantikan. Tepatnya pada 19 Juli 1998, berdirilah klinik perawatan kulit dengan bendera London Beauty Centre (LBC) di Yogya.


Di tengah krisis ekonomi yang mencekik, bisnis skin care yang dikelola Anton malah berkembang pesat. Jumlah pasiennya terus bertambah. Mereka membawa berbagai problem yang berhubungan dengan penampilan fisik, mulai dari masalah jerawat, bopeng, keriput hingga pelangsingan tubuh. Dan, karena pertumbuhan bisnis kecantikan yang sangat menjanjikan, ia dan istrinya rela melepaskan pengelolaan toko emas Obor kepada saudara-saudaranya yang lain. Mereka memilih konsentrasi untuk mengembangkan klinik kecantikan LBC.


Perkembangan pesat mulai dirasakan LBC setelah tahun 2001, yaitu dengan membuka cabang di empat kota sekaligus: Bandung, Jakarta, Solo dan Denpasar. Pendirian cabang dilakukan setiap tahun. Dan kini telah tersebar di 23 kota dengan 30 cabang. "Setiap ada tawaran buka cabang di suatu kota langsung kami respons, jika memungkinkan kami langsung bisa membukanya," kata Anton.


Namun  rupanya, sukses Anton  dan Niwati tidak bisa dinikmati terlalu lama.  Diam-diam 1999  telah muncul  klinik serupa, yakni  Natasha Skin Care (NSC) di Ponorogo, Jawa Timur. Pendirinya  adalah dr. Fredi Setyawan, ahli dermatologi, beserta istrinya Tantri Onni Bianti,   mantan  orang kepercayaan  Anton  yang juga  terbilang keluarga dekat karena Anton adalah paman dari istrinya Fredi.


Tak pelak,  keberadaan  NSC yang terus melakukan ekspansi ke Madiun, Surabaya, hingga Yogya  membuat Anton dengan LBC-nya murka.  Apalagi  ketika Fredi sengaja  memasuki 'daerah kekuasaan' LBC di Yogya  di lokasi tak jauh dari LBC berada. "Benar-benar seperti mengajak perang terbuka," ujar seorang sumber yang dekat dengan kedua belah pihak yang enggan disebutkan namanya. Bagaimana tidak,  hanya selang sebulan sejak LBC membuka lokasi baru di kawasan Kotabaru (Jl. Suroto 12),  NSC  pun meresmikan  kliniknya hanya  beberapa meter dari LBC, yakni di Jl.  Supadi,  Kotabaru, Yogya.


Keduanya  mengelak jika dikatakan bahwa persaingan mereka sudah  emosional dan  tidak sehat lagi. Menurut Fredi, dalam setiap membuka cabang dia tidak bermaksud menyaingi pihak mana pun. Yang dilakukannya semata-mata melihat peluang pasar. Bilamana di suatu tempat masih ada peluang pasar, maka dia akan membuka di tempat itu, tidak peduli apakah sudah ada kompetitor atau belum. "Kami tidak memiliki pesaing. Kami sudah jauh meninggalkan pemain bisnis kecantikan lainnya, termasuk yang lebih senior," kilah Fredi. Menurutnya,  sebagai pengusaha, ia harus siap bersaing dengan siapa pun. Bukan hanya dengan pengusaha dalam negeri, tapi juga pengusaha dari luar negeri. Karena itulah, ia melakukan segala upaya agar NSC bisa terus eksis.

Apa pun  alasan Fredi, Anton  merasa disaingi. "Lihat saja, saya buka di Kotabaru, dia ikut buka di tempat yang sama, jaraknya dekat sekali," ujar Anton dengan nada kecewa. Toh, ia mengaku berbesar hati. "Tidak  apa-apa, kami punya pasar sendiri-sendiri," sergahnya.

Kalau soal  kecewa  terhadap  Fredi,  itu  sudah  dirasakan sebelumnya. Fredi sempat dikursuskan di London Research Centre, lembaga kursus perawatan kulit ternama di Singapura. "Anton kecewa berat karena ternyata Fredi tidak loyal terhadap dirinya," ungkap sumber SWA seraya menambahkan bahwa hingga sekarang Anton memutuskan  komunikasi dengan  Fredi. "Ya, kami memang sudah tidak berkomunikasi lagi," Fredi membenarkan.


Putusnya komunikasi antara Fredi dan Anton pun membuat persaingan bisnis keduanya kian tajam. Fredi terus berupaya menambah jumlah cabangnya. Baginya, dengan membuka cabang sebanyak mungkin merupakan strategi untuk merebut pasar. Walau demikian, ia mengaku tidak memiliki target jumlah cabang yang harus dibuka setiap tahun. "Pokoknya, setiap tahun harus ada cabang baru. Tahun ini kami membuka 6 cabang," katanya.


Untuk pengembangan  cabang baru, Fredi mengaku tidak pernah bekerja sama dengan pihak lain. Bahkan meski banyak permintaan, ia tidak mau mengembangkan bisnisnya dengan cara waralaba. Semua cabang yang ada saat ini adalah miliknya sendiri, termasuk tanah dan gedung yang digunakannya. Ia juga melepaskan ketergantungan pada pihak perbankan. "Repot kalau harus melibatkan orang lain," tandasnya. Per September 2006, jumlah cabang NSC sudah mencapai 30 gerai yang tersebar di 21 kota.


Anton tak mau kalah. Baginya, membuka cabang bukan sekadar cara untuk memenangi persaingan, melainkan sebagai strategi pemasaran yang harus dijalani. "Pasien akan semakin mantap berobat ke tempat kami, kalau jumlah cabangnya banyak," tandas Anton.


Selain terus menambah jumlah cabang, strategi lain yang dijalankan Fredi adalah memberikan pelayanan yang standar di setiap cabang. Seluruhnya dibuat standar, mulai dari dokter, tempat, produk hingga pelayanan. "Kami jamin pasien yang berobat ke kantor pusat di Yogya, akan mendapatkan pelayanan yang sama di kantor cabang," tukas Fredi. Karena itu, untuk operasional NSC, Fredi mengaku mempersiapkan SDM secara khusus mulai dari dokter, beautician sampai petugas office boy sekalipun. "Kami mendidik SDM sendiri agar sesuai dengan standar yang telah kami tetapkan," katanya.  Sementara itu, untuk krim, NSC telah menggunakan produk sendiri dengan merek dr. Fredi Setyawan yang sudah memiliki hak paten, "Kami sudah memiliki pabrik sendiri untuk memproduksi krim," imbuh Fredi.


Satu lagi strategi untuk memenangi persaingan, yaitu penggunaan teknologi. Untuk menangani beberapa kasus kelainan kulit, NSC memang memanfaatkan teknologi laser. Dan pihaknya tidak segan-segan untuk selalu investasi bila ada produk laser baru yang canggih. "Semua itu demi kepuasan konsumen," kata bapak dua anak ini.


Berbeda dari NSC, LBC lebih memilih untuk menggunakan metode perawatan facial dan chemical peeling. Untuk krim kosmetik, LBC menggunakan produk yang diramu apoteker. Karena itulah, sebagian cabang LBC juga dilengkapi dengan fasilitas apotek. Namun sejak 2005, LBC sudah memiliki pabrik produksi kosmetik sendiri dengan merek LBC.


Selain metode tersebut, LBC juga menggunakan suatu alat bantu teknologi pengelupasan kulit Oxy Skin, yang hanya digunakan untuk pengelupasan kulit pada lapisan luarnya. Menurut Anton, sebenarnya ada alat yang efektif untuk menangani kasus seperti jerawat, yakni menggunakan teknologi laser. Namun, ia mengaku tidak mau menggunakannya dengan alasan memiliki efek samping yang merugikan pasien. "Dibandingkan dengan menggunakan Oxy Skin, laser memang lebih cepat memperlihatkan hasil, tapi dampaknya kurang baik untuk kesehatan," Anton menegaskan.


Menurut pengamat bisnis dari Centre for Business and Economic Studies  Yogya, Nur Feriyanto, persaingan antara LBC dan NSC memang menarik untuk diamati. Ia melihat masing-masing berusaha menjadi pemain nomor satu. Kendati demikian, menurutnya NSC boleh dibilang telah melaju jauh meninggalkan kompetitor yang lain. "NSC terlihat unggul bila dilihat dari penampilan gedungnya yang didesain sedemikian rupa untuk memberi keyamanan bagi pasiennya," ujar Nur yang juga pengelola Magister Manajemen Universitas Islam Indonesia.


Nur berpendapat, walau termasuk kategori perusahaan keluarga, NSC ditangani dengan manajemen yang modern. Hal ini terlihat dari penampilan setiap cabang yang diusahakan memiliki pelayanan standar, baik untuk gedung maupun peralatan yang digunakan. "Untuk  jasa kecantikan,  penampilan  semacam itu  cukup penting  dan menjadi pertimbangan tamu yang datang ke sana,"  tambahnya.
Sumber: www.SWA.co.id

34 komentar:

  1. dan ternyata sya prnh lihat berita di tv kalau ada produk nya natasha itu berbahaya

    BalasHapus
  2. Lbc sama natasha bagus mana ya ?

    BalasHapus
  3. dan fredi trtgkap basah oleh petugas bpom klo krimnya menggunakan merkuri..

    BalasHapus
  4. entah gimana ceritanya krn sy denger dari salah satu tmn sy di klinik skincare ternama bukan LBC ya.. dia blg denger di tv klo krim natasha mengandung merkuri selama ni... entah ad staf NSC di bagian apa jelasnya ternyata dia seorg angfota bpom makanya pintar menyembunyikan ttg merkuri didlm krim NSC tsb... entah benar entah salah...

    BalasHapus
  5. LBC meskipun bukan member bisa tetap melakukan treatment dg harga terjangkau.. Jadi terbilang lebih welcome utk yg tidak mempunyai masalah kulit dan hanya butuh perawatan saja

    BalasHapus
  6. betul sekali LBC terbukti bisa membuat penampilan saya terlihat jauh lebih menarik he,,,,he,,, he,,,, dan yang pasti harganya juga jauh lebih terjangkau,,,, silahkan datang & buktikan.

    BalasHapus
  7. Kalo anak SMK boleh pake LBC ga si kak?

    BalasHapus
  8. Bner gaj yaa natasha mengandung nerkuri? Soalny saya baru make 1 bulan, baru liat ternyata pernah masuk di redaksi trans 7 bahwa termasuk kosmetik yg berbahaya ... Jd menyesal memakainya

    BalasHapus
  9. Wah banyak sales LBC ya kyknya

    NSC itu memang aslinya menggunakan mercury ,tapi hanya sedikit
    Nah ,mercury itu aman selama tidak digunakan berlebih

    BPOM dulu menerapkan peraturannya boleh memakai mercury (sedikit) ,lalu diubah jadi tidak boleh memakai mercury

    Jadi masih bagusan NSC daripada LBC atau apalah itu :)

    BalasHapus
  10. Sebenarnya bagusan yang mana ya?

    BalasHapus
  11. wah... jdi rada mikir nih mw k datang ksna, lagi cari2 klinik yang bagus n produknya aman gt... harga jg terjangkau... jadi tlog yg pernah ksna, lbih baik yg mna antara lbc n nsc?? thank's.

    BalasHapus
  12. haiii
    saya member lbc surabaya udah dari 2013 sampe sekarang.LBC bagus kok.,jadi hasil dari Lbc jg g instant..butuh proses.mesotherapi yg non neddle bagus juga buat wajah.

    BalasHapus
  13. haiii
    saya member lbc surabaya udah dari 2013 sampe sekarang.LBC bagus kok.,jadi hasil dari Lbc jg g instant..butuh proses.mesotherapi yg non neddle bagus juga buat wajah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Berapa biaya perawatan di LBC kak? Kayaknya mahal banget deh ya 😢

      Hapus
  14. LBC baguss.. bagus banget malah. Aku make 2thn dan mukaku tetap sehat tanpa jerawat. Disini emng banyak yg pake LBC yaaa ^^

    BalasHapus
  15. Skin care itu cocok2an sih jadi kalo tanya LBC sama NSC bagus mana ya jawabnya tergantung kulit masing2 buktinya jg baik LBC atau NSC sama2 diminati dan pny pelanggan tetep tahun2an.. Saya perawatan di natasha selama 2th ini hasilnya bagus kok jerawat jauh berkurang, kulit jg jauh lebih lembab, bersih, cerah. Emang LBC lebih murah ya? Wah aku baru tahu, tak pikir NSC yg lebih murah walau ga jauh beda jg harganya.. Kalo di natasha sebulan habis skitar 500rban buat facial+LAT sama beli krim, kalo LBC berapa ya?

    BalasHapus
  16. wiiiiiihh pakek NSC ganas serem.... q sekarang beralih ke LBC.. alhamdulillah kulit q tidak ketergantungn,

    BalasHapus
  17. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  18. Emm bukan pengalamanku sendiri sih, tapi temen aku dulu bermasalah kulit mukanya, habis perawatan di NSC muka dia jadi Bagus bgt, tapi habis berhenti langsung deh balik seperti semula, malah bisa dibilang lebih kusem dan merah2 gitu. Hee
    Kalo LBC aku pake dri 2011, smpet berenti pke lg berenti pke lg, tp tiap x berenti Alhamdulillah muka aku gda mslah, tmnku yg dlu di NSC itu nyobain LBC dan berenti jg muka dia gk ngefek apa2. Ya seneng ajasih, jadi gak ketergantungan gitu yekan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul banget. hampir setahun d NSC. Lgsg berenti. Krna stlh ksno aku ngerasa kulit ku jadi snsitif banget sama produk lain. Skrg mau nyoba k LBC mudah2an cocok

      Hapus
  19. Emm bukan pengalamanku sendiri sih, tapi temen aku dulu bermasalah kulit mukanya, habis perawatan di NSC muka dia jadi Bagus bgt, tapi habis berhenti langsung deh balik seperti semula, malah bisa dibilang lebih kusem dan merah2 gitu. Hee
    Kalo LBC aku pake dri 2011, smpet berenti pke lg berenti pke lg, tp tiap x berenti Alhamdulillah muka aku gda mslah, tmnku yg dlu di NSC itu nyobain LBC dan berenti jg muka dia gk ngefek apa2. Ya seneng ajasih, jadi gak ketergantungan gitu yekan?

    BalasHapus
  20. Aku waktu ny sempet k natasha beli prodak +prawatannya abiz 1,5jt truz denger2 efeknya bikin ketergantungan creamnya jd g brany makek ny masih utuh😀, kyknya nanti mau kabur k lbc aja dch, thanks infonya ya

    BalasHapus
  21. trimakasih buat referensinya . jadi makin mantep buat nyoba lbc

    BalasHapus
  22. Gausah pakai krim muka.. Pakai Sabun Amoorea juga muka bersih glowing gak ribet krim2an.. Sederhana, Alami, tapi hasilnya jelas. Buat Busui, Bumil, sampe bayi jg aman. BPOMnya ada juga jelas.

    BalasHapus
  23. Tmnq ada yg prnh ke lbc gc cocok mlah tmbh prah.. Pngen bnget ke lbc tpi tkut gc cocok😂

    BalasHapus
  24. Aku perawatan pake natasha iya sih langsung alus bgt kulit jerawat ilang , eh berenti muncul dah tuh bruntusan sqma kuseeeem bgt ..akhirnya aku berenti ga pake apa apa deh..

    BalasHapus
  25. Menurut pengalaman saya ya d NSC .. awl2 bagus.. trs 2mggu ga pke krim.. awalnya ga pernah jerawat hd jerawat di pipi2ku.. aku sedih bgt.. dokter2 ganti terus.. tak nyobain k LBC deh... Bismilah..

    BalasHapus
  26. Dokter yg ganti krim.. tak mintain tanggung jawab.. katanya ndilalah ayo pas ngepasi aja.. Uda perawatan rutin.. Masi aja.. krim jg tak beli semua mlh tambah banyak.. pokoknya NSC ga recommended bgt.. k LBC deh.. pdhl awal k Natasha cm pengen cerah ga kusem.. ga ada masalah jerawat.. ini mlh mukaku penuh jerawat.. sedihhh pol pokoknya..

    BalasHapus
  27. Kalo Aku lebih cocok ke LBC sih, karena gak bikin ketergantungan.
    Udah gak pernah pakai krim pagi, tapi masih aman. Cuma pake krim malam. Itu pun jarang2, paling seminggu cuma pake 1x krim malam. Wajah gak jerawatan. Cuma pake pembersih muka aja, milk cleanser sama face tonic, gak pake krim2 lagi. Tapi kalo pake krim lain, kalo berhenti pake krim malah muncul jerawat. Kan sebel, jadi ketergantungan. Jadi kalo buat wajahku lebih cocok LBC.

    BalasHapus
  28. Jadi member pertama LBC itu sekitar berapa ya aku juga mau pindah nih. Kasih tau harga awal ke LBC dong gaess

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...